Membangun Kompetensi Digital Pendidik Masa Depan: Bootcamp Google Certified Educator Level 1 di Program Studi Pendidikan Fisika

Palu – Dalam era transformasi digital yang terus berkembang, kemampuan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran bukan lagi sebuah keunggulan tambahan, melainkan sebuah kebutuhan esensial. Menyadari pentingnya hal ini, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Bootcamp – Google Certified Educator Level 1” sebagai salah satu upaya membekali mahasiswa dan dosen dengan kompetensi digital yang relevan dan bersertifikasi global.

Bootcamp ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut di Aula FKIP Universitas Tadulako, yang diikuti oleh lebih dari 70 peserta yang terdiri atas mahasiswa aktif semester akhir, dosen muda, serta beberapa guru mitra dari sekolah-sekolah laboratorium pendidikan. Uniknya, seluruh peserta berkesempatan mengikuti ujian sertifikasi resmi Google Certified Educator Level 1 secara gratis, karena biaya pendaftaran sertifikasi ditanggung sepenuhnya oleh Program Studi Pendidikan Fisika.

Pemateri Bersertifikasi Internasional

Kegiatan ini menghadirkan langsung pemateri bersertifikasi internasional, Hamzah Ramdhani, yang merupakan salah satu Google Certified Trainer terkemuka di Indonesia. Hamzah telah berpengalaman dalam melatih ribuan guru dan pendidik di berbagai wilayah Indonesia dalam pemanfaatan ekosistem Google Workspace for Education.

Dalam sesi pembukaannya, Hamzah menyampaikan bahwa pendidik masa kini perlu melampaui batasan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran semata. “Google Tools bukan hanya tentang presentasi yang menarik atau kolaborasi dalam Drive, tapi juga tentang membangun pembelajaran yang inklusif, kreatif, dan memberdayakan siswa di berbagai konteks,” ujarnya di hadapan para peserta yang antusias.

Membangun Kompetensi Digital Pendidik Masa Depan: Bootcamp Google Certified Educator Level 1 di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako

Dengan metode pelatihan berbasis praktik langsung, peserta diajak untuk mengenal dan menguasai berbagai fitur penting dalam Google Workspace seperti Google Classroom, Google Docs, Google Forms, Google Slides, hingga Google Jamboard dan Google Sites. Lebih dari itu, peserta juga dilatih bagaimana menerapkan strategi pembelajaran aktif yang sesuai dengan prinsip pedagogi digital.

Antusiasme Mahasiswa dan Dosen

Salah satu mahasiswa peserta, Nurul Aulia dari semester 8, menyampaikan kesannya terhadap pelatihan ini. “Awalnya saya pikir ini akan seperti pelatihan IT biasa. Tapi ternyata sangat aplikatif dan membuka wawasan saya sebagai calon guru. Saya jadi tahu bagaimana menggunakan Google Classroom secara optimal, bukan hanya sekadar mengunggah tugas,” ungkapnya.

Tidak hanya mahasiswa, para dosen pun merasa mendapatkan pembaruan pengetahuan yang penting. Dosen muda Pendidikan Fisika, Andi Ulfa Khuzaimah, M.Pd., menyebutkan bahwa pelatihan ini membantunya menemukan pendekatan baru dalam menyusun aktivitas pembelajaran hybrid di kelas. “Kami selama ini memakai Google Form dan Docs, tapi setelah ikut pelatihan ini, saya belajar membuat rubrik otomatis, menilai secara cepat, dan mengintegrasikan semuanya dalam Google Classroom. Efisien dan efektif sekali,” tuturnya.

Dukungan Program Studi: Komitmen terhadap Kompetensi Global

Kegiatan bootcamp ini terselenggara atas inisiatif dan dukungan penuh dari Program Studi Pendidikan Fisika. Koordinator Program Studi, Dr. Haeruddin, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing di era digital.

“Dunia pendidikan hari ini tidak bisa lepas dari teknologi. Kita ingin mahasiswa kita, calon guru fisika, tidak hanya bisa menjelaskan Hukum Newton atau konsep gelombang, tapi juga mampu menyampaikan materi itu dengan teknologi yang akrab dengan siswa generasi digital. Sertifikasi seperti ini adalah langkah awal yang sangat strategis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Haeruddin mengungkapkan bahwa program sertifikasi ini akan menjadi bagian rutin dari program peningkatan kapasitas mahasiswa. “Kami ingin menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda tahunan. Bahkan jika memungkinkan, di masa depan kami akan membuka untuk level 2 dan pelatihan Google Trainer, sehingga lulusan kami bisa menjadi pelatih bersertifikasi di daerah masing-masing,” tambahnya penuh semangat.

Manfaat Sertifikasi Global untuk Mahasiswa

Google Certified Educator Level 1 merupakan sertifikasi internasional yang menunjukkan bahwa seorang pendidik mampu menerapkan berbagai produk Google for Education secara efektif di kelas. Sertifikasi ini tidak hanya memperkuat kompetensi digital, tetapi juga memperbesar peluang kerja lulusan, baik sebagai guru di sekolah formal maupun fasilitator pembelajaran di berbagai lembaga.

Bagi mahasiswa Pendidikan Fisika, sertifikasi ini menjadi bekal yang sangat berharga. Mereka tidak hanya belajar teori-teori pembelajaran dan konten fisika, tetapi juga memiliki portofolio digital yang diakui secara internasional.

Hal ini diamini oleh Wakil Dekan I FKIP Untad, Dr. Sahrul Saehan, M.Si., yang turut hadir dalam penutupan acara. “Saya sangat mengapresiasi langkah Program Studi Pendidikan Fisika dalam menghadirkan kegiatan ini. Ini bukan hanya membekali mahasiswa dengan sertifikat, tetapi lebih dari itu, membentuk mindset pendidik abad 21 yang adaptif dan inovatif,” katanya.

Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

Setelah bootcamp berakhir, peserta langsung mengikuti simulasi ujian Google Certified Educator Level 1. Ujian ini dilakukan secara daring dengan pengawasan langsung dari tim fasilitator. Hasilnya cukup menggembirakan: lebih dari 80% peserta dinyatakan lulus dan resmi menyandang gelar Google Certified Educator Level 1.

Koordinator pelaksana kegiatan, Nurul Kamisani, M.Pd., menyebutkan bahwa tingkat kelulusan ini melebihi ekspektasi. “Peserta benar-benar menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kami juga melihat semangat belajar mereka yang luar biasa, bahkan ada yang rela datang lebih awal untuk belajar tambahan sebelum sesi dimulai,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, pihak Program Studi berencana membentuk komunitas digital educator di lingkungan FKIP yang akan menjadi wadah berbagi praktik baik penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Komunitas ini nantinya akan berperan sebagai motor penggerak dalam mempromosikan pembelajaran berbasis teknologi di kalangan mahasiswa dan dosen.

Penutup: Menjadi Pendidik Unggul di Era Digital

Bootcamp Google Certified Educator Level 1 yang diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako ini menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mencetak pendidik masa depan yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman.

Dengan semangat kolaboratif, pendekatan aplikatif, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan dampak luas. Bukan hanya bagi mahasiswa peserta, tetapi juga bagi transformasi pendidikan secara keseluruhan di Sulawesi Tengah dan Indonesia.

Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Haeruddin dalam penutupan acara, “Ini baru permulaan. Kita ingin lulusan Pendidikan Fisika dikenal tidak hanya karena kemampuan akademiknya, tapi juga karena inovasi dan kesiapan digital mereka.”

Bootcamp ini telah menyalakan obor semangat pembelajaran digital di kampus, dan kini saatnya obor itu dibawa ke ruang-ruang kelas di seluruh penjuru negeri.

Terkait