Meningkatkan Kompetensi Guru dan Siswa: Dosen Fisika FKIP Untad Gelar Program Coaching di SMP Negeri 10 Palu

Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dan siswa, tim Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMP Negeri 10 Palu dengan tema “Pembimbingan dan Pendampingan melalui Coaching untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dan Siswa”. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dipimpin oleh Dr. Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana, dengan anggota Dr. Darsikin, M.Si., dan Drs. Syamsu, M.Si. Program ini bertujuan untuk memberikan pembimbingan dan pendampingan kepada para guru dan siswa melalui metode coaching yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan akademik dan keterampilan mengajar.

Latar Belakang Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini berangkat dari keprihatinan terhadap tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif serta kebutuhan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih interaktif dan bermakna. Dr. Muslimin, M.Si., menyampaikan bahwa dalam era modern ini, tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik semakin kompleks, terutama dalam mengintegrasikan teknologi dan metode pembelajaran baru yang sesuai dengan kebutuhan generasi digital. Selain itu, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan agar mereka dapat lebih termotivasi dan aktif dalam mengeksplorasi materi pelajaran.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu para guru untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam mendesain pembelajaran yang lebih interaktif dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar,” ujar Dr. Muslimin. “Kami juga berharap siswa dapat merasakan manfaat langsung dari program ini melalui pendekatan coaching yang kami terapkan.”

Metode Coaching untuk Guru

Pendekatan coaching menjadi inti dari program ini. Dalam sesi-sesi coaching, para dosen mendampingi guru-guru dalam mendesain dan mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif. Dr. Darsikin, M.Si. menekankan pentingnya coaching dalam konteks pengembangan profesional guru. “Coaching berbeda dari pelatihan konvensional. Dalam coaching, kami tidak hanya memberikan materi, tetapi juga mendampingi guru secara personal untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan mereka, serta merancang solusi yang sesuai dengan kondisi kelas mereka,” jelasnya.

Beberapa topik yang dibahas dalam coaching untuk guru antara lain adalah penggunaan media pembelajaran interaktif, pengelolaan kelas yang efektif, serta strategi pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Setiap guru didorong untuk mengembangkan rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa mereka, dengan bimbingan intensif dari tim dosen. Sesi-sesi ini dirancang agar bersifat dua arah, di mana para guru dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Pendampingan untuk Siswa

Selain pendampingan kepada guru, tim dosen juga memberikan coaching langsung kepada siswa-siswa SMP Negeri 10 Palu. Drs. Syamsu, M.Si., yang memimpin sesi untuk siswa, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. “Kami ingin siswa tidak hanya memahami konsep-konsep akademik, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata,” ujar Drs. Syamsu.

Dalam sesi coaching untuk siswa, mereka diberikan tantangan-tantangan berbasis masalah (problem-based learning) yang memerlukan kolaborasi dan kreativitas untuk menyelesaikannya. Para siswa diajak untuk bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan mempresentasikan solusi yang mereka temukan. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berkomunikasi dan berkolaborasi, serta mengasah kemampuan mereka dalam berpikir kritis.

Hasil dan Dampak Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini mendapatkan respons positif baik dari guru maupun siswa. Para guru mengaku mendapatkan banyak wawasan baru tentang bagaimana merancang pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Salah satu guru yang mengikuti program ini, Ibu Siti, mengungkapkan bahwa pendekatan coaching sangat membantu dirinya dalam mengeksplorasi metode pengajaran yang lebih kreatif. “Dengan adanya coaching ini, saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba metode pembelajaran baru di kelas. Dukungan langsung dari para dosen sangat membantu dalam memahami cara penerapan metode tersebut,” ujar Ibu Siti.

Di sisi lain, para siswa juga merasakan perubahan dalam cara mereka belajar. Mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif. Salah seorang siswa, Aisyah, mengatakan, “Kami jadi lebih banyak berdiskusi dan mencari solusi bersama. Belajar jadi lebih menyenangkan karena kami bisa mencoba hal-hal baru.”

Penutup

Kegiatan “Pembimbingan dan Pendampingan melalui Coaching untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dan Siswa” ini merupakan salah satu bentuk komitmen Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako dalam berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan di Palu, khususnya di SMP Negeri 10. Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, diharapkan program ini dapat memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa serta guru di sekolah tersebut.

Terkait