Berangkat untuk Praktikum Lapangan Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup di Desa Toaya Kab. Donggala

Palu, 10 April 2025 — Sebanyak 160 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako, dilepas untuk mengikuti kegiatan praktikum lapangan Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Toaya, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, mulai tanggal 11 hingga 12 Juni 2025.

Kegiatan yang bertajuk “Aksi Nyata Fisika Berwawasan Lingkungan” ini merupakan implementasi langsung dari kurikulum pendidikan yang bertujuan memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu fisika dalam kajian lingkungan hidup secara holistik.

Dalam pelepasan rombongan di Gedung FKIP Universitas Tadulako, Koordinator  Lapangan, Muhammad  Sabran, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas integrasi antara ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sains.

“Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini karena tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa, tetapi juga menjadi kontribusi nyata universitas dalam pembangunan berkelanjutan di daerah,” ujar Muhammad Zaky.

Ketua Pelaksana sekaligus dosen pengampu mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup, Muhammad Jarnawi S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa praktikum lapangan kali ini dirancang sesuai dengan panduan praktikum yang mencakup identifikasi faktor lingkungan abiotik, biotik, dan sosial budaya serta analisis interaksi ketiganya secara holistik.

“Melalui pendekatan fisika lingkungan, kami ingin menunjukkan bahwa ilmu fisika memiliki peran penting dalam mengevaluasi dan memberikan solusi terhadap isu lingkungan,” tutur Jarnawi.

Aktivitas Lapangan Mahasiswa

Selama di Desa Toaya, mahasiswa akan melakukan berbagai aktivitas pengamatan dan pengukuran, antara lain:

  • Pengukuran Aspek Fisik Lingkungan , termasuk:
    • Kecepatan dan arah angin menggunakan anemometer
    • Kelembaban udara dengan metode psikrometer
    • Karakteristik gelombang laut (tinggi, panjang, frekuensi, periode)
    • Luas penampang dan debit air sungai
  • Pengamatan Ekosistem Flora dan Fauna , dengan membuat plot pengamatan menggunakan tali dan patok, lalu mencatat jenis dan jumlah spesies flora/fauna di lokasi.
  • Analisis Faktor Pendukung Pemukiman Masyarakat , seperti:
    • Sumber dan kualitas air bersih
    • Ketersediaan bahan pangan
    • Sanitasi dan kondisi pemukiman
    • Penggunaan lahan pertanian dan perkebunan
    • Kearifan lokal dan kebijakan lingkungan desa

Hasil yang Diharapkan

Setelah kegiatan lapangan selesai, mahasiswa akan menyusun laporan lengkap dengan struktur sebagai berikut:

  1. Identifikasi masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Pembahasan (analisis holistik, solusi, dan teori pendukung)
  4. Kesimpulan
  5. Saran dan rekomendasi tindak lanjut
  6. Daftar pustaka
  7. Lampiran dokumentasi

Laporan ini nantinya akan menjadi referensi bagi pemerintah desa dalam merancang program pengelolaan lingkungan berkelanjutan serta menjadi bahan ajar berbasis kasus dalam perkuliahan di kampus.

Harapan dari Pihak Desa

Kepala Desa Toaya, Bapak Arman, menyambut baik kedatangan mahasiswa dan berharap hasil observasi dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

“Kami siap bekerja sama dan berharap ada transfer ilmu yang bisa diterima oleh warga desa, khususnya generasi muda,” katanya saat dikonfirmasi via telepon.

Koordinator Program Studi, Dr. Haeruddin., dalam pesannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

“Kami percaya bahwa ilmu pengetahuan harus turun ke bawah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ini adalah salah satu langkah kecil bernilai besar,” tutup Prof. Saleh.

Terkait