
“Dari Teori Logika ke Praktik Nyata di Dunia Digital!”
Palu, Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako kelas C berhasil menyelesaikan proyek penting dalam mata kuliah Elektronika 2 , yaitu pembuatan rangkaian gerbang logika dasar serta pembuktian tabel kebenaran setiap gerbangnya . Proyek ini merupakan salah satu fondasi penting dalam memahami prinsip kerja sistem digital yang menjadi dasar teknologi modern.
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh dua dosen terkemuka, yaitu Rudi Santoso, M.Pd. dan Prof. Unggul Wahyono , yang selama ini aktif dalam pengembangan pembelajaran elektronika berbasis praktik nyata.
Dalam sesi perkuliahan yang berlangsung di Laboratorium Elektronika Gedung C FKIP, mahasiswa diajak untuk merancang dan menguji coba rangkaian dari tujuh jenis gerbang logika utama , yaitu:
Setiap kelompok mahasiswa menggunakan komponen elektronika seperti IC TTL (74xx series), breadboard, LED, resistor, dan sumber tegangan , untuk membangun rangkaian yang dapat membuktikan tabel kebenaran (truth table) dari masing-masing gerbang logika.
“Ini adalah langkah awal mereka untuk memahami bagaimana komputer berpikir secara biner. Setiap keputusan dalam sistem digital bermula dari sini,” ujar Prof. Unggul Wahyono saat memberikan arahan sebelum praktik dimulai.
Selama proses praktikum, suasana laboratorium penuh dengan semangat kolaborasi. Mahasiswa tampak serius menyusun rangkaian, mencatat hasil percobaan, dan membandingkan output LED dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya. Setiap kesalahan seperti tidak menyala LED atau hasil yang tidak sesuai ekspektasi justru menjadi momen pembelajaran berharga.
Salah satu mahasiswa, Riska Putri, mengaku senang bisa melihat konsep yang selama ini hanya ada di buku, akhirnya bisa diaplikasikan secara langsung.
“Saya baru benar-benar paham bedanya XOR sama OR itu setelah lihat sendiri perbedaan outputnya lewat LED,” katanya sambil tersenyum.
Menurut Rudi Santoso, pendekatan praktikum seperti ini sangat efektif untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep abstrak dalam elektronika digital.
“Gerbang logika adalah bahasa dasar mesin. Jika mereka bisa memahami ini dengan baik, maka pintu menuju dunia mikroprosesor, robotika, hingga AI akan lebih mudah dibuka,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya ketelitian dan kesabaran dalam merakit rangkaian, karena sedikit kesalahan seperti polaritas atau hubungan kabel yang salah bisa membuat rangkaian tidak bekerja optimal.
Di akhir sesi, setiap kelompok diminta untuk mendemonstrasikan rangkaian mereka di depan kelas mini , lengkap dengan penjelasan cara kerja dan hasil pengujian tabel kebenaran. Tim dosen memberikan evaluasi langsung, termasuk masukan untuk penyempurnaan desain maupun interpretasi data.
Beberapa kelompok bahkan mulai mengeksplorasi kombinasi gerbang logika untuk membuat rangkaian yang lebih kompleks, seperti penjumlah biner sederhana (half adder) sebagai tambahan inovasi di luar tugas utama.
Proyek pembuatan rangkaian gerbang logika ini menjadi fondasi penting bagi mahasiswa Pendidikan Fisika untuk memahami prinsip dasar teknologi digital. Selain itu, hal ini juga menjadi modal berharga bagi mereka untuk nantinya bisa menciptakan alat peraga fisika berbasis elektronika maupun menjadi guru yang mampu menghadirkan pembelajaran sains secara lebih inovatif.