Praktik Langsung Pembelajaran Mikro dengan Tema Hukum Archimedes

Palu, Mei 2025 — Dalam rangka meningkatkan kemampuan mengajar dan mempersiapkan mahasiswa menjadi calon guru yang profesional, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran Mikro sebagai bagian dari mata kuliah praktik kependidikan. Kali ini, perkuliahan dipandu oleh dosen pendidikan fisika, I Wayan Darmadi, M.Pd. , yang terkenal dengan gaya pembelajarannya yang interaktif dan inovatif.

Praktik Mengajar Langsung di Kelas Mini

Dalam sesi pembelajaran mikro yang berlangsung di ruang kelas FKIP, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk tampil langsung sebagai guru di hadapan teman-temannya yang berperan sebagai siswa. Setelah tampil, mereka menerima arahan dan masukan langsung dari I Wayan Darmadi sebagai pembimbing, baik dalam hal penyampaian materi, penggunaan metode pembelajaran, maupun pengelolaan kelas.

Salah satu topik yang dibawakan adalah “Hukum Archimedes” , sebuah konsep penting dalam fisika yang berkaitan dengan gaya apung pada benda yang dicelupkan ke dalam fluida. Untuk menyampaikan materi ini, mahasiswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dikombinasikan dengan integrasi ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam proses pembelajarannya.

Eksperimen Sederhana: Terapung, Melayang, dan Tenggelam dengan Telur dan Garam

Sebagai bagian dari strategi pembelajaran aktif, para mahasiswa juga melakukan eksperimen sederhana secara langsung di depan kelas mini. Mereka menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan sehari-hari seperti telur, air, dan garam dapur , untuk menunjukkan fenomena benda terapung, melayang, dan tenggelam.

Dalam praktiknya, telur dimasukkan ke dalam larutan air garam dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Dengan cara ini, mahasiswa membuktikan bahwa ketika massa jenis larutan sama dengan massa jenis telur, telur akan melayang . Jika massa jenis larutan lebih besar dari telur, maka telur akan terapung , sedangkan jika lebih kecil, telur akan tenggelam .

Kegiatan eksperimen ini tidak hanya mempermudah pemahaman konsep hukum Archimedes bagi “siswa” dalam simulasi, tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana pembelajaran sains dapat dilakukan secara sederhana namun efektif, bahkan dengan alat dan bahan sekitar.

Integrasi ICT Tingkatkan Keterlibatan Belajar

Selain eksperimen langsung, mahasiswa juga memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Mereka mengintegrasikan media digital seperti video animasi, simulasi online, dan presentasi interaktif untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak fisika secara visual. Pendekatan ini membantu meningkatkan minat belajar serta mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep kompleks.

Menurut I Wayan Darmadi, penggunaan model PBL dan ICT merupakan kombinasi ideal dalam pembelajaran fisika saat ini. “Mahasiswa harus siap menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya bermakna, tapi juga relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Menjadi Bekal untuk Profesi Guru yang Inovatif

Melalui pembelajaran mikro ini, para mahasiswa tidak hanya dilatih untuk menguasai konten materi pelajaran, tetapi juga untuk merancang pembelajaran yang kreatif, interaktif, dan adaptif terhadap kebutuhan siswa. Mereka belajar untuk menjadi guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi melalui pendekatan saintifik dan teknologi.

“Saya bangga melihat antusiasme dan kreativitas mereka. Ini adalah langkah awal yang sangat baik menuju profesi guru yang inovatif dan penuh dedikasi,” tutup I Wayan Darmadi.

Terkait