Palu, Jumat, 13 September 2024, tepat pukul 09.00 pagi, kegiatan pendampingan akreditasi internasional ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) dilaksanakan di ruang rapat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako dalam meraih akreditasi internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas pengakuan secara global.
Pendampingan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pimpinan fakultas, dosen, dan staf Program Studi Pendidikan Fisika. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr. Forst Bambang Irawan, S.P., M.Sc., IPU, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian di Universitas Jambi (UNJA). Dr. Forst memiliki pengalaman luas dalam bidang akreditasi internasional, khususnya ASIIN, dan telah banyak membantu perguruan tinggi di Indonesia dalam mencapai standar internasional tersebut.
Akreditasi ASIIN merupakan salah satu bentuk pengakuan yang diberikan kepada program studi di bidang sains, teknologi, dan matematika yang memenuhi standar kualitas pendidikan internasional. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan akreditasi ini dengan harapan bisa meningkatkan reputasi program studi, membuka peluang kerja lebih luas bagi lulusannya, serta mendorong pertukaran ilmu dan mahasiswa di kancah internasional.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP Universitas Tadulako, Dr. Jamaludin, M.Si., menegaskan pentingnya akreditasi internasional ini bagi kemajuan pendidikan di Universitas Tadulako. Beliau menyampaikan bahwa dengan mendapatkan akreditasi ASIIN, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP akan memiliki standar pendidikan yang setara dengan program-program studi serupa di universitas-universitas terkemuka di dunia.
“Akreditasi ini bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memastikan bahwa kualitas pendidikan yang kita berikan sudah sesuai dengan standar internasional. Dengan demikian, lulusan kita akan lebih siap bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dr. Jamaludin.
Dalam sesi utama, Dr. Forst Bambang Irawan memberikan paparan terkait proses dan persiapan yang diperlukan untuk mencapai akreditasi ASIIN. Beliau menekankan bahwa proses akreditasi ini tidak hanya melibatkan pengumpulan data dan dokumen, tetapi juga harus menunjukkan komitmen nyata dari seluruh civitas akademika untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“ASIIN akan menilai beberapa aspek penting, termasuk kurikulum, kompetensi dosen, kualitas penelitian, fasilitas, serta layanan kepada mahasiswa. Semua itu harus dibuktikan melalui data yang akurat dan dukungan nyata dari semua pihak yang terlibat,” jelas Dr. Forst.
Lebih lanjut, Dr. Forst juga menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mencapai akreditasi internasional adalah memastikan bahwa program studi memiliki sistem penjaminan mutu yang berkelanjutan. “Penjaminan mutu harus menjadi budaya di kampus, bukan hanya sekadar formalitas untuk akreditasi. Kita harus membangun sistem yang terus-menerus mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Setelah sesi paparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Para dosen dan staf Program Studi Pendidikan Fisika aktif mengajukan pertanyaan terkait teknis pengisian dokumen akreditasi, strategi meningkatkan kinerja penelitian, serta cara meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memenuhi standar internasional.
Dr. Forst memberikan banyak masukan konstruktif, termasuk pentingnya kolaborasi dengan universitas internasional, penguatan program exchange, dan peningkatan jumlah publikasi internasional dari dosen. “Selain memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh ASIIN, kita juga harus berpikir lebih luas. Misalnya, bagaimana kita bisa mengembangkan jejaring internasional untuk memperkuat kerjasama akademik dan penelitian?” saran Dr. Forst.
Kegiatan pendampingan ini diakhiri dengan penyusunan langkah-langkah konkret yang harus segera dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Fisika FKIP. Beberapa langkah tersebut antara lain adalah peninjauan kembali kurikulum agar lebih adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan fasilitas laboratorium, serta penguatan sistem penjaminan mutu yang lebih komprehensif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako semakin siap dalam menghadapi proses akreditasi internasional ASIIN. Dr. Jamaludin menyampaikan harapannya agar seluruh dosen dan staf program studi terus bersinergi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan ini. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Forst Bambang Irawan atas pendampingan dan kontribusinya yang sangat berharga.
“Kami sangat berharap akreditasi ASIIN ini bisa kita capai. Ini akan menjadi langkah besar bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Tadulako,” tutup Dr. Jamaludin dengan penuh optimisme.
Kegiatan pendampingan akreditasi internasional ini berakhir pada pukul 16.00 WIB dengan semangat dan optimisme yang tinggi dari seluruh peserta untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Tadulako.