Inovasi Ramah Lingkungan: Dosen Fisika Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari di SMP Negeri 19 Palu

Tim dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako yang dipimpin oleh I Wayan Darmadi, S.Si., M.Pd., bersama dengan anggota Drs. Kamaluddin, M.Si., Nurul Kami Sani, S.Pd., M.Pd., dan Ketut Alit Adi Untara, S.Pd., M.Pd., melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SMP Negeri 19 Palu. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada pengembangan dan instalasi pembangkit listrik tenaga panas matahari berbasis lensa air termoelektrik, yang bertujuan untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan kepada siswa dan guru di sekolah tersebut.

Mengenalkan Teknologi Energi Baru yang Terbarukan

Kegiatan dimulai dengan sesi pemaparan mengenai teknologi energi baru dan terbarukan, khususnya energi matahari. Ketua tim, I Wayan Darmadi, S.Si., M.Pd., menjelaskan konsep dasar pembangkit listrik tenaga panas matahari berbasis lensa air termoelektrik. “Kami ingin menunjukkan kepada siswa bahwa teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat diakses dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dengan cara yang sederhana dan efektif,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa teknologi ini menggunakan lensa air untuk memfokuskan sinar matahari pada bahan termoelektrik yang mampu mengubah panas menjadi listrik. Teknologi ini tidak hanya efisien dalam menghasilkan energi, tetapi juga mudah dipasang dan dioperasikan, sehingga cocok untuk lingkungan pendidikan seperti SMP Negeri 19 Palu.

Demonstrasi dan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari

Setelah sesi pemaparan, tim dosen melakukan demonstrasi langsung mengenai cara kerja pembangkit listrik tenaga panas matahari berbasis lensa air termoelektrik. Siswa dan guru antusias melihat bagaimana lensa air mampu mengumpulkan dan memfokuskan cahaya matahari, kemudian mengubahnya menjadi energi listrik melalui modul termoelektrik yang telah dipasang.

Drs. Kamaluddin, M.Si., anggota tim, menekankan pentingnya pendidikan mengenai energi terbarukan kepada generasi muda. “Dengan memperkenalkan teknologi seperti ini sejak dini, kita dapat membentuk kesadaran dan pemahaman yang lebih mendalam di kalangan siswa tentang pentingnya energi terbarukan dan perlindungan lingkungan,” ujarnya.

Proses instalasi dilakukan dengan melibatkan siswa dan guru secara langsung. Tim dosen memberikan bimbingan mengenai langkah-langkah instalasi dan pengoperasian alat tersebut, sekaligus menjelaskan prinsip-prinsip fisika yang mendasari teknologi ini. Para siswa tampak sangat bersemangat, berpartisipasi aktif dalam setiap tahap pemasangan, dan mengajukan banyak pertanyaan tentang aplikasi praktis teknologi tersebut.

Mendorong Pembelajaran Aktif dan Inovatif di Sekolah

Nurul Kami Sani, S.Pd., M.Pd., sebagai salah satu anggota tim, menekankan bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga panas matahari ini juga dimaksudkan untuk mendorong pembelajaran aktif dan inovatif di sekolah. “Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proyek berbasis praktik yang mengintegrasikan ilmu fisika dengan teknologi dan kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan kurikulum pendidikan yang mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Dengan keterlibatan langsung dalam proyek teknologi ini, siswa dapat belajar secara interaktif dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk masa depan.

Harapan untuk Masa Depan: Energi Terbarukan di Lingkungan Pendidikan

Inovasi Ramah Lingkungan: Dosen Fisika Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga MatahariKetut Alit Adi Untara, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini adalah bagian dari komitmen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan teknologi. “Kami berharap teknologi ini tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi sekolah, tetapi juga dapat menginspirasi lebih banyak lagi proyek serupa di sekolah-sekolah lain di Palu dan sekitarnya,” ujarnya dengan optimis.

Di akhir kegiatan, tim dosen bersama dengan guru-guru SMP Negeri 19 Palu sepakat untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan ini. Para guru juga menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar yang berharga ini dan berharap agar kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut di masa mendatang.

Penutup: Menginspirasi Generasi Muda dengan Energi Terbarukan

Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mempromosikan penggunaan energi terbarukan di lingkungan pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana namun inovatif, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako berupaya menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif mencari solusi untuk tantangan energi masa depan.

Pengabdian ini tidak hanya memperkenalkan teknologi yang bermanfaat, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan yang lebih besar di kalangan siswa dan masyarakat sekitar. Melalui kerja sama yang erat antara akademisi, pendidik, dan siswa, diharapkan teknologi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga panas matahari berbasis lensa air termoelektrik ini dapat diterapkan secara lebih luas dan berkelanjutan.

Terkait