Sekelompok mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako, yaitu Iis Kusmiatiningsih, Susi, Khalifah Tun’nikmah, Siti Nurhaliza, dan Ade Asti, telah berhasil menerapkan sistem otomasi perpustakaan menggunakan SLiMS di SMP Muhammadiyah 1 Palu. Langkah inovatif ini adalah bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Tahun 2024 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Penerapan otomasi perpustakaan ini dilatarbelakangi oleh kondisi di SMP Muhammadiyah 1 Palu yang masih menggunakan sistem manual. Buku-buku tidak tertata dengan baik, dan minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan rendah,” ujar Iis Kusmiatiningsih, ketua tim. “Kami menyadari hal ini setelah melakukan observasi dan wawancara dengan petugas perpustakaan.”
SLiMS (Senayan Library Management System) adalah sistem otomasi perpustakaan open source berbasis web yang dikembangkan oleh Perpustakaan Kemendikbudristek. Tim PKM-PM menyesuaikan SLiMS 9 Bulian sesuai identitas sekolah, termasuk pengaturan kartu anggota perpustakaan, label dan barcode buku, serta tampilan antarmuka. Mereka juga menyusun buku panduan dan video tutorial untuk mendukung implementasi program ini. Sistem SLiMS dan panduannya telah divalidasi oleh ahli perpustakaan dan dinyatakan layak digunakan.
Untuk memastikan keberhasilan, mahasiswa memberikan pelatihan kepada petugas perpustakaan. Mereka bekerja sama dalam menginput koleksi buku dan memberikan label pada buku. Sosialisasi otomasi perpustakaan menggunakan SLiMS juga dilakukan, dihadiri kepala sekolah, kepala perpustakaan, petugas perpustakaan, guru, dan siswa. Setiap warga sekolah mendapatkan kartu anggota perpustakaan dengan barcode untuk mempermudah layanan.
Penerapan SLiMS, perpustakaan SMP Muhammadiyah 1 Palu kini beroperasi lebih efisien. Siswa dapat melakukan presensi kunjungan dengan cepat, mencari ketersediaan buku melalui OPAC (Online Public Access Catalog), dan meminjam buku dengan lebih cepat, sehingga menghemat waktu dan tenaga. Sistem ini juga menyediakan laporan peminjaman dan pengembalian yang lebih akurat, membantu petugas perpustakaan mengelola koleksi buku.
“Penerapan SLiMS dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan layanan perpustakaan dan mendukung kegiatan akademik,” ujar Siti Nurhaliza. “Kami berharap petugas perpustakaan dapat terus melanjutkan sistem otomasi perpustakaan ini dan menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.”
Koordinator Program Studi Haeruddin mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam program otomasi perpustakaan ini. “Inisiatif ini memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi dunia pendidikan. Semoga banyak mahasiswa FKIP Universitas Tadulako yang terus berinovasi dan berkontribusi dengan ide-ide kreatif yang bermanfaat,” katanya.
Inovasi ini membuktikan bahwa dengan semangat dan dedikasi, mahasiswa dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan sekitar, khususnya dalam dunia pendidikan. Mari kita terus dukung dan apresiasi karya-karya kreatif mereka untuk masa depan yang lebih baik.