Pengembangan Model Ujian Praktek Mata Pelajaran Fisika SMA di Kota Palu

Drs. Syamsu, M.Si


 

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan konsep-konsep esensial terkait dengan pengembangan masalah sebagai konten materi yang akan diujikan dalam model yang dikembangkan melalui analisis dan studi pustaka terhadap model-model penilaian yang telah dikembangkan, mendapatkan gambaran tentang ujian praktek mata pelajaran fisika di sekolah, fasilitas dan sumber daya sekolah melalui kegiatan survey lapangan, mendapatkan draf model penilaian ujian praktek mata pelajaran fisika di SMA terkait dengan prosedur, identifikasi pengembangan tugas, rubik, skala penskoran dan standar penilaian untuk setiap konsep esensial dalam materi fisika di SMA, mendapatkan draf model yang telah dijugmen oleh beberapa pakar dalam bidang fisika dan pendidikan fisika melalui teknik triangulasi, mendapatkan hipotesis model penilaian ujian praktek mata pelajaran fisika di SMA melalui pengujian terbatas dan pengujian lebih luas, dan mendapatkan final model (model teruji) penilaian ujian praktek mata pelajaran fisika di SMA.

Melalui kegiatan survey sumber daya sekolah dan pelaksanaan ujian praktek mata pelajaran fisika SMA di kota Palu diperoleh gambaran bahwa semua guru telah membuat kisi-kisi ujian praktek sekolah berdasarkan standar kompetensi lulusan, menggunakan tes unjuk kerja, namun tidak memahami tata cara pembuatan rubrik, peralatan yang dimiliki sekolah lengkap digunakan untuk ujian praktek.

Pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis laboratorium dan instrumen ujian praktek mata pelajaran fisika  SMA telah divalidasi oleh validator dengan hasil valid dengan revisi sehingga diperoleh perangkat pembelajaran yang siap digunakan pada uji coba yang lebih luas.

Ujian praktek hukum Ohm, elastisitas, dan gerak lurus beraturan telah dilakukan dengan baik di sekolah walaupun dengan peralatan dan bahan yang sederhana dan tidak terlalu mahal. Sebagian besar siswa dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif dengan baik, memformulasi hipotesis berdasarkan rumusan masalah, membuat interpretasi hasil, dan mengidentifikasi pola/kecendrungan data hasil penelitian. Namun demikian, hampir seluruh siswa dapat memperkirakan hasil kegiatan praktikum, mengidentifikasi masalah, mengkomunikasikan hasil praktek, danmenarik kesimpulan berdasarkan data.

Akhirnya dapatlah disimpulkan bahwa telah berhasil dikembangkan model ujian praktek mata pelajaran fisika SMA di Kota Palu dengan validitas dan relabilitas yang baik.

Terkait