Pengembangan desain instruksional mata penalajaran pelajaran fisika yang berorientasi conceptual change dan mental modeling ability berbasis kajian perilaku problem solving dan penggunaan sistem represebtasi eksternal

Dr. Jusman Mansyur, M.Si  dan Dr. Darsikin, M.Si


 

Sasaran yang ingin dicapai padatahu pertama dapat diperoleh deskripsi perilaku problem solving dan penggunaan sistem representasi yang melibatkan subyek utama siswa SLTA, mahasiswa peserta matakuliah fisika sekolah/fisika dasar dan guru fisika. Fokus kajian mencakup konsistensi dalam penggunaan sistem representasi eksternal, unjuk kerja responden pada representasi yang berbeda, penggunaan waktu dalam tahap-tahap problem solving, dan unjuk kerja dan pola-pola problem solving untuk tipe soal tradisional dan non tradisional. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menjadi basis untuk melakukan kajian tersebut.

Secara umum, temuan pada tahun pertama ini dapat dibagi menjadi dua komponen berkenaan dengan hal-hal yang penting dipertimbangkan dalam desain instruksional yang akan dikembangkan, yaitu:

a.       Temuan yang berkenaan dengan perilaku intruksional oleh pengajar yang perlu mendapat penekanan sehingga mempengaruhi perilaku pebelajar dalam aktivitas problem solving dan penggunaan sistem representasieksternal. Pada komponen ini, yang perlu menjadi perhatian adalah: variasi sistem representasi dalam pembelajaran, variasi soal yang dicontohkan pengajar, penekanan pada tahap memahami masalah pada aktivitas problem solving.

b.      Temuan yang berkenaan dengan konsep spesifik yang mebutuhkan desain khusus dalam aktivitas instruksional. Dalam hal ini dilakukan pemilihan konsep yang menjadi fokus (sebagai model)

Pada tahap berikutnya, terdapat aspek mendasar penelitian yang penting untuk dikaji namum belum tergali pada tahun pertama. Poin-poin yang menjadi fokus perhatian pada tahap berikutnya adalah:

a.       Elemen-elemen atau aspek-aspek yang mendukung mental modelling ability individu. Dibutuhkan kajian tentang proses individu melakukan transformasi sistem representasi eksternal dari suatu format ke format yang lain.

b.      Sejauhmana metakognisi individu berperan dalam mental modelling abilitymereka dan bagaiman individi melakukan metakognisi tersebut, misalnya dalam proses transformasi sistem representasi dan monitoring model mental yang dibangunnya.

c.       Teori tentang conceptual change, cara menggali dan karakteristiknya.

d.      Pengintegrasian antar temuan tahunpertama dengan poin-poin di atas yang menjadi rekomendasi terhadap desain instruksional yang akan dikembangkan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa terjadi pergeseran target penelitian yang disebabkan muncul hal-hal yang penting menjadi pertimbangan dalam keseluruhan struktur desain instruksional. Dalam hal ini, peneltian yang bersifat fundamentalmasih duperlukan untuk mendukung kematangan rencana tahap berikutnya.

Terkait