Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Fisika (LKMF) 2024: Membangun Pemimpin Inovatif dan Berwawasan Lingkungan

Palu, 15 September 2024 — Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Fisika (LKMF) 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika (HIMAFI) Universitas Tadulako berlangsung dengan sukses pada 14-15 September 2024. Bertempat di Aula FKIP Universitas Tadulako, acara ini mengusung tema “Membentuk Generasi Pemimpin yang Inovatif: Peran Mahasiswa Pendidikan Fisika dalam Mewujudkan Indonesia Maju yang Berwawasan Lingkungan Hidup”, yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai pemimpin masa depan dengan visi inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan.

Ketua Pelaksana kegiatan, Fadli S. Domut, dan Sekretaris Muhammad Kamil, dengan penuh dedikasi memimpin jalannya kegiatan, dibimbing langsung oleh pembina HIMAFI, Muhammad Zaky, S.Pd., M.Pd. Acara ini tidak hanya fokus pada pengembangan kepemimpinan mahasiswa, tetapi juga menanamkan pentingnya kesadaran lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab generasi muda dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Materi dan Pembicara Inspiratif

LKMF 2024 menghadirkan beberapa pembicara yang memberikan materi penting terkait kepemimpinan, organisasi, dan tata kelola waktu. Di hari pertama, peserta disuguhkan dengan materi “Kepemimpinan” yang dibawakan oleh Muh. Syarif S. Abd. Syukur, S.Pd., M.Pd. Dalam paparannya, Syarif menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kemampuan memimpin, tetapi juga kemampuan menginspirasi orang lain. “Seorang pemimpin harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan memberikan contoh nyata dalam setiap tindakan, terutama dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup yang semakin krusial,” ujar Syarif. Ia juga menambahkan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi bagian dari karakter seorang pemimpin, terutama di kalangan mahasiswa yang nantinya akan berperan sebagai pendidik dan pemimpin di berbagai sektor.

Selanjutnya, materi tentang “HIMAFI” (Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia) disampaikan oleh Muh. Fajrin, yang merupakan pengurus HIMAFI periode sebelumnya. Dalam materinya, Fajrin mengajak mahasiswa Pendidikan Fisika untuk aktif terlibat dalam organisasi ini sebagai platform kolaborasi antar mahasiswa Fisika di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya jaringan antar-himpunan dalam memperluas wawasan dan saling bertukar ide inovatif, terutama terkait pendidikan dan pengembangan sains. “Kolaborasi di tingkat nasional dapat mendorong ide-ide baru yang berdampak positif terhadap pendidikan fisika dan peran mahasiswa dalam masyarakat,” jelas Fajrin.

MBKM dan Manajemen Waktu

Pada sesi berikutnya, Muhammad Zaky, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan pembina HIMAFI, menyampaikan materi tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ia menjelaskan bahwa program MBKM merupakan kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri secara mandiri di luar kampus. Zaky menekankan pentingnya mahasiswa memanfaatkan program MBKM untuk mengeksplorasi berbagai bidang yang relevan dengan pendidikan Fisika, mulai dari magang hingga proyek penelitian yang berfokus pada lingkungan. “MBKM adalah kesempatan kalian untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di lapangan,” ujar Zaky. Ia juga menyoroti peran mahasiswa dalam menciptakan solusi inovatif di bidang pendidikan dan lingkungan, yang sejalan dengan tujuan tema LKMF 2024.

Selain itu, dua pembicara lain, Andi Ulfa, S.Pd., M.Pd., dan Rizki Ilmianih, S.Pd., M.Sc., memberikan materi tentang Etika dan Manajemen Waktu. Mereka menekankan pentingnya etika dalam kehidupan akademik dan sosial. “Etika yang baik menjadi pondasi utama bagi seorang pemimpin. Tanpa etika, kepemimpinan yang kalian bangun akan rapuh,” ujar Andi Ulfa. Sedangkan Rizki Ilmianih menekankan pentingnya manajemen waktu, terutama bagi mahasiswa yang memiliki banyak tanggung jawab baik di kampus maupun di luar kampus. “Pengelolaan waktu yang efektif akan membantu kalian mencapai keseimbangan antara studi, organisasi, dan pengembangan diri,” tegas Rizki.

Diskusi dan Simulasi Kepemimpinan

Pada hari kedua, para peserta diberi kesempatan untuk mengikuti sesi diskusi dan simulasi kepemimpinan. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diminta untuk memecahkan kasus yang berkaitan dengan isu lingkungan dan pendidikan. Salah satu simulasi yang paling menarik perhatian adalah simulasi tentang manajemen krisis lingkungan di sekolah. Para peserta ditantang untuk merumuskan solusi yang kreatif dan inovatif dalam mengurangi jejak karbon sekolah sambil melibatkan partisipasi aktif dari siswa dan guru.

Diskusi berlangsung dengan penuh antusiasme, dan para peserta menunjukkan pemikiran kritis dan solusi praktis yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah mereka. Beberapa peserta mengusulkan penggunaan teknologi sederhana untuk memantau konsumsi energi di sekolah, sementara yang lain menekankan pentingnya menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa sejak dini melalui program ekstrakurikuler dan proyek bersama masyarakat.

Refleksi dan Penutupan

Di akhir acara, Ketua Pelaksana Fadli S. Domut menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat. “Latihan kepemimpinan ini bukan hanya tentang belajar memimpin, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat, terutama terkait dengan isu-isu lingkungan hidup yang semakin mendesak,” ujar Fadli.

Muhammad Kamil, selaku Sekretaris kegiatan, juga menyampaikan bahwa pengalaman yang didapatkan selama dua hari ini sangat berharga bagi semua peserta. “Kami belajar bagaimana mengelola waktu, berkomunikasi dengan baik, dan yang paling penting, bagaimana menjadi pemimpin yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Kamil.

Penutupan acara disampaikan oleh Muhammad Zaky, S.Pd., M.Pd., yang mengingatkan para peserta bahwa perjalanan mereka sebagai pemimpin baru saja dimulai. “Kalian adalah generasi penerus yang memiliki tanggung jawab besar untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Jangan takut berinovasi dan selalu jaga kepedulian kalian terhadap lingkungan. Dengan begitu, kalian tidak hanya akan menjadi pemimpin yang sukses, tetapi juga pemimpin yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bumi yang kita tinggali,” tutup Zaky dengan penuh semangat.

Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Fisika (LKMF) 2024 pun berakhir dengan penuh harapan bahwa para peserta akan membawa perubahan nyata dalam kehidupan akademik dan sosial, serta berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Terkait