Menemukan Potensi Diri: Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Fisika 2024 Menuju Masa Depan Gemilang

Universitas Tadulako, Palu — Pada tanggal 16 September 2024, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika (HIMAFI) Universitas Tadulako menggelar kegiatan Penelusuran Minat dan Bakat Mahasiswa Pendidikan Fisika Baru Angkatan 2024. Kegiatan ini bertujuan membantu mahasiswa baru menemukan potensi, minat, dan bakat mereka sejak dini, sekaligus memberi mereka wawasan tentang bagaimana mereka bisa memanfaatkan kemampuan tersebut untuk merancang masa depan yang lebih terarah dan sukses. Dengan memadukan aktivitas yang interaktif dan materi berbobot, acara ini berhasil menciptakan suasana yang antusias dan penuh semangat di antara para peserta.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pemateri berpengalaman yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan, yaitu Dr. Haeruddin, M.Si., Miftah, M.Pd., Deltha Ratnah Ningtias, M.Pd., dan Dr. Nurjannah, M.Pd. Selain itu, dosen-dosen dari Program Studi Pendidikan Fisika, seperti Ibu Gustina, M.Pd., Nurwahyuni, M.Pd., Ielda Paramita, M.Pd., serta Bapak Rudi Santoso, M.Pd., turut hadir memberikan dukungan kepada para mahasiswa baru. Ketua pelaksana kegiatan ini, Muhammad Zaky, M.Pd., menyatakan bahwa acara ini bukan hanya tentang pengenalan bakat dan minat, tetapi juga sebagai langkah awal untuk mempersiapkan mahasiswa baru menghadapi tantangan dunia akademik.

Sesi Pertama: Merancang Masa Depan dengan Kreativitas

Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi dari Dr. Haeruddin, M.Si., yang membahas tentang pentingnya perencanaan awal dalam meraih kesuksesan. Dalam sesinya, Dr. Haeruddin menekankan bahwa kesuksesan tidak hanya bergantung pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada kemampuan seseorang merencanakan masa depannya dengan baik. “Perencanaan yang matang adalah kunci untuk meraih impian kalian. Namun, perencanaan tersebut harus dimulai dari pengenalan diri, dari minat dan bakat yang kalian miliki,” ujar Dr. Haeruddin.

Untuk membuat sesi ini lebih interaktif, Dr. Haeruddin mengajak para mahasiswa baru melakukan permainan sederhana. Setiap peserta diminta menuliskan satu huruf atau angka di selembar kertas. Kemudian, mereka diminta untuk mengembangkan huruf atau angka tersebut menjadi gambar makhluk hidup. Dari tugas ini, berbagai kreativitas muncul, mulai dari gambar burung, ikan, hingga dinosaurus yang unik.

Melalui permainan tersebut, Dr. Haeruddin mengungkapkan bahwa dalam dunia nyata, kreativitas adalah keterampilan yang harus terus diasah. “Sesuatu yang sederhana, seperti angka atau huruf, bisa diubah menjadi ide-ide besar jika kalian mau berpikir kreatif,” ujarnya. Sesi ini memberikan pesan kuat kepada mahasiswa bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berpikir kreatif, dan potensi inilah yang harus dikembangkan selama masa perkuliahan.

Sesi Kedua: Mengasah Kreativitas Lewat Permainan Kata

Miftah, M.Pd. hadir sebagai pemateri berikutnya dengan membawa sesi yang tak kalah menarik. Ia mengajarkan bagaimana kreativitas bisa dilatih melalui permainan kata. Setiap peserta diminta menyusun kata atau frasa yang dimulai dengan huruf-huruf dari nama mereka sendiri. Hasil dari tugas ini sangat beragam, dan para mahasiswa baru diminta mempresentasikan hasil karya mereka.

Melalui metode ini, Miftah menunjukkan bagaimana sebuah ide sederhana bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih kompleks dan kreatif. “Menyusun kata-kata dari nama kalian mungkin terdengar sepele, tetapi ini adalah salah satu cara untuk melatih otak kita berpikir lebih luas dan kreatif,” katanya. Menurutnya, kemampuan berpikir kreatif seperti ini sangat penting dalam dunia akademik, khususnya dalam menciptakan solusi inovatif untuk masalah-masalah yang kompleks.

Sesi Ketiga: Mengenal Impian dan Kesukaan

Sesi selanjutnya dibawakan oleh Deltha Ratnah Ningtias, M.Pd., yang mengajak peserta untuk menuliskan hal-hal yang mereka sukai serta impian-impian yang ingin mereka capai selama masa perkuliahan. Dengan pendekatan yang lebih reflektif, Deltha meminta setiap peserta menuliskan dua hal: minat atau hobi yang mereka miliki, serta impian jangka panjang yang ingin mereka wujudkan di masa depan.

Deltha juga memperkenalkan beberapa program yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam berbagai bidang, baik itu riset, kewirausahaan, pengabdian masyarakat, hingga penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada tujuh jenis PKM yang diperkenalkan, yaitu:

  1. PKM Riset Eksakta (PKM-RE),
  2. PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH),
  3. PKM Kewirausahaan (PKM-K),
  4. PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM),
  5. PKM Penerapan Iptek (PKM-PI),
  6. PKM Karsa Cipta (PKM-KC), dan
  7. PKM Karya Inovatif (PKM-KI).

Ia mendorong para mahasiswa baru untuk berpartisipasi aktif dalam program-program tersebut sebagai salah satu cara untuk mengasah kreativitas dan menyalurkan bakat mereka. “PKM adalah wadah yang sangat baik bagi kalian untuk berkreasi dan berinovasi. Jangan takut untuk bermimpi besar, karena impian kalian bisa diwujudkan dengan perencanaan dan kerja keras,” pesan Deltha kepada para peserta.

Sesi Terakhir: Mengembangkan Bakat dengan Konsistensi

Sebagai pemateri penutup, Dr. Nurjannah, M.Pd. menyampaikan pentingnya pengembangan bakat dan potensi diri secara berkelanjutan. Dalam paparannya, Dr. Nurjannah menjelaskan bahwa bakat bukanlah sesuatu yang muncul secara instan, melainkan harus dikembangkan dengan konsistensi dan latihan terus-menerus. “Bakat adalah kombinasi antara minat, usaha, dan kesempatan. Jika kalian mau mengembangkan bakat, kalian harus konsisten melatihnya setiap hari,” ungkapnya.

Dr. Nurjannah juga menegaskan bahwa bakat yang dikembangkan dengan baik tidak hanya akan bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bisa memberikan kontribusi besar kepada masyarakat. “Kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan. Mengembangkan bakat kalian sejak sekarang akan membuka banyak pintu kesempatan di masa depan,” tambahnya.

Dukungan dari Para Dosen dan Penutupan Kegiatan

Selain materi dari para pemateri, kegiatan ini juga didukung penuh oleh para dosen Program Studi Pendidikan Fisika, seperti Ibu Gustina, M.Pd., Nurwahyuni, M.Pd., Ielda Paramita, M.Pd., dan Bapak Rudi Santoso, M.Pd. Kehadiran para dosen ini memberikan semangat tersendiri bagi mahasiswa baru, yang merasa didukung dalam proses pengembangan diri mereka.

Ketua Pelaksana kegiatan, Muhammad Zaky, M.Pd., menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pemateri, dosen, serta mahasiswa baru yang telah berpartisipasi aktif. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi pijakan awal bagi mahasiswa untuk mengenali potensi diri dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

“Setiap dari kalian memiliki bakat dan minat yang berbeda. Kegiatan ini adalah langkah awal untuk menemukan potensi tersebut dan mengembangkannya. Jadilah kreatif, jangan takut untuk berinovasi, dan teruslah belajar untuk menjadi yang terbaik,” kata Zaky dalam sambutannya.

Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pemberian sertifikat kepada para pemateri sebagai tanda penghargaan atas kontribusi mereka dalam kegiatan ini. Para mahasiswa baru meninggalkan acara dengan semangat baru dan keyakinan bahwa mereka bisa menjadi generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia akademik dan kehidupan di masa depan.

Terkait